Mengenal Nasi Tumpeng

 Mengenal Nasi Tumpeng


Nasi tumpeng, atau banyak dikenal bersama makna “tumpeng” saja, adalah sajian khas yang banyak dijumpai dalam bermacam acara perayaan atau “selamatan” baik di desa-desa maupun di kota-kota besar di pulau Jawa dan pulau-pulau lain sampai sekarang. Tumpeng jadi ikon mutlak dalam acara syukuran atau selamatan dalam normalitas dan budaya Jawa. Oleh dikarenakan itu, tumpeng jadi suatu simbolisasi yang sarat akan makna. Walaupun diakui sebagai lambang mutlak dalam sebuah acara selamatan, tetapi sesungguhnya tidak banyak orang yang terlampau tahu arti di balik lambang itu. Tumpeng sendiri sesungguhnya jadi lambang yang mengangkat pertalian pada manusia bersama Tuhan, bersama alam, dan bersama sesama manusia.“Tumpeng” merupakan akronim dalam bahasa Jawa: yen metu kudu sing mempeng (bila keluar kudu bersama sungguh-sungguh). Ada satu unit makanan lagi namanya “Buceng”, dibuat dari ketan; akronim dari: yen mlebu kudu sing kenceng (bila masuk kudu bersama sungguh-sungguh). Sedangkan lauk-pauknya tumpeng, berjumlah 7 macam, angka 7 bahasa Jawa pitu, maksudnya Pitulungan (pertolongan).


Tumpeng adalah cara penyajian nasi beserta lauk-pauknya dalam bentuk kerucut; dikarenakan itu disebut pula ‘nasi tumpeng’. Olahan nasi yang dipakai kebanyakan bersifat nasi kuning, biarpun sering terhitung digunakan nasi putih biasa atau nasi uduk. Cara penyajian nasi ini khas Jawa atau masyarakat Betawi keturunan Jawa dan kebanyakan dibuat terhadap saat kenduri atau perayaan suatu kejadian penting. Meskipun demikian, masyarakat Indonesia mengenal kegiatan ini secara umum.


Tumpeng biasa dihidangkan di atas tampah (wadah bundar tradisional dari anyaman bambu) dan dialasi daun pisang tumpeng mini Jakarta .


Filosofi Nasi Tumpeng


Masyarakat Jawa, Bali dan Madura memiliki normalitas memicu tumpeng untuk kenduri atau merayakan suatu peristiwa penting. Meskipun demikianlah nyaris semua rakyat Indonesia mengenal tumpeng.


Perayaan atau kenduri adalah bentuk rasa syukur dan menerima kasih kepada Yang Maha Kuasa atas melimpahnya hasil panen dan berkah lainnya. Karena memiliki nilai rasa syukur dan perayaan, sampai kini tumpeng sering kali berguna jadi kue lagi th. dalam perayaan pesta lagi tahun.


Komponen


Secara lazim komponen yang digunakan dalam tumpeng pada lain nasi (dari beras), sayuran atau urap-urapan dan lauk-pauk. Nasi yang digunakan sebagai tumpeng dihidangkan secara khas yakni dihidangkan dalam bentuk kerucut. Bentuk ini merupakan bentuk khas tumpeng.


Sebagai sajian pengiring terhitung dihidangkan sayur-mayur dan lauk- pauk. Sayuran yang kebanyakan digunakan dalam sajian ini diantaranya kangkung, bayam dan kacang panjang. Sayuran ini dimasak urap. Sayuran dihidangkan di sekeliling nasi tumpeng.


Selain sayur sebagai pengiring nasi tumpeng, lauk-pauk terhitung ikut serta mengiringi sajian nasi tumpeng. Lauk-pauk yang biasa digunakan antar lain telur yang direbus dan dihidangkan utuh bersama kulitnya, ikan lele, dan ikan teri yang dimasak bersama cara digoreng bersama tepung seperti rempeyek. Itulah komponen yang tersedia dalam sajian tumpeng.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mata Minus / Rabun jauh (Miopia) : Gejala, Pencegahan, Penanganan dan Perawatan

5 tips untuk naik peringkat lebih cepat di PUBG Mobile Lite (September 2021)

Monitor Gaming Profesional GAEMS M-240